Jumat, 19 Juni 2009

bicaralah dengan hati

Kamis, 18 Juni 2009

Hari ini gue ke sekolah setelah sekian lamanya liburan (± 1bulan) untuk mengurus formulir SNMPTN dan mengambil SKHUN. Alhamdulillah gue lulus UN (Ujian Nasional) dengan nilai yang (alhamdulillah juga) memuaskan! yippppiiii. Dan untuk pertama kalinya gue dapet nilai praktek 10 untuk pelajaran seni musik! Yaaaah, kedengerannya biasa aja kali ya. Tapi, menurut gue pribadi ini adalah hal yang sangat memuaskan :) .

Mengikuti agenda acara hari ini, sepulang dari sekolah, gue dan teman-teman berniat untuk pergi ke citos karna mau nonton film 17 AGAIN. Namun, berhubung keadaan 'dompet' kita berbeda satu sama lain, tujuan diubah jadi nonton di Blok M Square aja. Gue sempet sedikit kecewa. Sesampainya di sana, film yang mau kita tonton tidak ada. Saling debat pendapat, dan acara nonton kita batal.

Hari semakin sore dan perut semakin tidak bisa diajak berdamai. Dan gue beserta beberapa (karna ada sebagian yang lagi puasa) temen gue memutuskan buat makan di foodcourt mall tersebut. Selagi menunggu makanan yang kami pesan, salah satu teman gue, sebut saja namanya Fafa, memberi isyarat untuk memperhatikan sekelompok orang yang duduk tepat di belakangnya. Awalnya gue gak ngerti apa maksudnya Fafa. Namun, setelah gue perhatiin ternyata sekelompok orang yang duduk tepat di belakangnya itu adalah tuna rungu dan (mungkin) tuna wicara!! Yang bikin gue kaget, mereka nampak biasa layaknya orang normal. Dan mereka nampak tidak terganggu sedikitpun sewaktu gue mandangin mereka dengan tatapan kaget, bingung, tapi kagum. Kagum karena bagaimana mungkin orang bisa bercerita dengan serunya hanya menggunakan tangan! Pemandangan seperti itu membuat gue jadi jauh lebih bersyukur. Walaupun keluarga gue bukan berasal dari golongan hi-class (seperti yang selama ini gue mimpikan!), muka pas-pasan(sekedar info, paras mereka bahkan ada yang cantik dan juga ganteng!), tapi gue punya apa yang mereka gak punya, yaitu suara. Dan jelas gue sangat bersyukur akan itu. Karena gue tau banget gimana rasanya mau ngomong, tapi tidak ada suara yang keluar (gue sering ngerasain ini kalo lagi radang tenggorokan)!! Hal itu sangat menyebalkan.

Semoga Tuhan selalu memberkati mereka yang kekurangan dan memberi kebahagiaan di sela-sela penderitaannya.





Ketika kata tak sanggup terucap, berbicaralah dengan hati.









written with love,

virna aryanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar