Sabtu, 30 Mei 2009

go to situ gintung

Minggu, 17 Mei 2009. Gue bersama teman-teman Twilighters Indonesia mengunjungi Rumah Singgah korban bencana alam Situ Gintung dalam rangka merayakan salah satu idola kami yaitu Nikki Reed (salah satu pemain Twilight yang berperan menjadi Rosalie).

Sampe di sana gue beserta teman-teman bermain dengan anak-anak korban Situ Gintung yang dipandu oleh relawan disana. Seru banget deh. Kita nyanyi-nyanyi (lagu anak-anak pastinya) sambil goyang-goyang, makan kue bareng, lomba gambar -yang mana itu hanya sebuah formalitas agar semua anak mendapat hadiah yang tidak diberikan secara langsung. Tapi ada juga yang tidak ikut menggambar mendapat hadiah- , dan ditutup dengan memberikan sumbangan berupa; buku bacaan dan mainan edukatif.

Keliatannya sih biasa aja kali yaaa. Tapi buat gue nggak. Soalnya ini pertama kalinya gue ikut turun langsung dalam kegiatan seperti ini. Jadi rasanya beda aja, dan menjadi kecanduan tersendiri untuk melakukannya lagi. Entah kenapa ya ngeliat mereka tersenyum, tertawa lepas tanpa beban membuat gue jadi ikut bahagia dan terharu. Terharu karena begitu mudahnya mereka tertawa padahal dibalik semua itu mereka memikul beban yang berat. Kehilangan keluarga, tempat tinggal, tempat bermain. Gak kebayang deh kalo itu gue. Dan gue gak pernah mau bayangin. Pasti berat soalnya ..

Buat teman-teman seperjuangan di Twilighters Indonesia, semangat ya! Dan terus bikin acara-acara. Terutama yang charity kayak gini. Supaya kita gak dipandang sebelah mata. :D


oiya, ini juga ada video waktu gue dan temen-temen gue lagi disana. :D





written by : virna aryanita

Jumat, 29 Mei 2009

Vampire Games: vanityfair.com


Vampire Games: vanityfair.com

Shared via AddThis


i love this vanity fair photoshoot. Unfortunately, i don't have this edition of that magazine.

Minggu, 24 Mei 2009

senja

Senja pun tiba. Tanda dari berakhirnya sebuah hari.


Setahun yang lalu (lupa persisnya tanggal berapa), gue selalu
menunggu datangnya senja. Karena itu artinya sebentar lagi ada
yang nelpon gue! :)
Sebut aja orang yang nelpon gue ini namanya ' Orang Spesial ' -
karena emang beneran spesial (dulu!)-.
Dan gue selalu terlihat biasa aja kalo lagi ngobrol sama dia (jaga
image. hihihihi). Kita suka ngobrolin banyak hal. Terutama
ngobrolin gaya pacaran anak jaman sekarang yang cenderung ...
yaaah, pasti bisa tafsirin sendiri kan? hehe. Kebanyakan yang
diomongin gaya pacarannya kalo gak temen-temen gue yang kalo
pacaran emang ' berani ' atau gak temen-temen dia yang justru '
lebih berani '. Percakapan mengalir sampe ahirnya kebawa suasana
dan malah jadi ngomongin perasaan masing-masing. Dan dia bilang
ini cuma kebawa suasana . Okay. Gue terima pernyataan dia itu.


Waktu itu dia sedang menjalani Ujian Nasional (UN) dan acara kita
sering batal lantaran bentrok sama jadwal dia les atau karena
pacarnya. Wait, jadi dia udah ada pacar ? Trus gue apa dong?
Pelarian ? hahahahahahaha cape dong lari-lari (begitu salah satu
komentar temen gue ketika gue curhat panjang lebar tentang orang
spesial ini).


Gue gak berhak marah. Toh, dia belum ngucapin apa-apa yang
membuktikan kalo kita udah resmi. Yaaah, seperti yang dia bilang
ini semua cuma kebawa suasana .


Sampai suatu ketika kami jalan bareng (Rabu, 18 Juni 2008). Janjian
di sebuah gedung theatre di bilangan semanggi. Berhubung gue
ngaret (yaaah, tipikal orang indonesia. Janjian jam 3, datengnya
bisa sampe jam 5), jadinya film yang mau kita tonton udah mulai.
Alhasil, kami pindah tempat deh dan dapet film yang mau kami
tonton jam tayangnya pas banget. Baru beli tiket, langsung masuk
theatre.


Setelah nonton film, kita langsung pulang. Berhubung uang yang
dia bawa udah abis lantaran tiket nonton ditempat itu bisa dua kali
nonton film di bioskop biasa! Niatnya mah, gue pengen bayarin
makan-karena uang gue sama sekali belom keluar. Kecuali buat
bayar taksi untuk berangkat dan pulang saja-, tapi dia nolak! (
gengsi kali yaa dibayarin sama cewek?)


Gue di drop di salah satu mall di bilangan Blok M (soalnya kalo dia
nganterin gue kejauhan! Lagipula, dia udah ada janji sama
temennya). Sampai rumah, gue gak bisa berhenti tersenyum
saking senengnya (gak tau deh dia seneng apa nggak. Bilangnya sih
seneng =.=).


Yang namanya senja pasti berakhir dengan sebuah
malam.


Seperti senja. Kebahagiaan gue ternyata gak bertahan lama.
Kenangan gue sama dia ditutup sampai di situ. Hari itu adalah hari
pertama dan terakhir gue ketemu dia, si orang spesial. Sampai saat
ini gue gak pernah denger kabar lagi tentang dia.


Estar contigo es todo lo que quiero . I was .


written by : virna aryanita

Sabtu, 23 Mei 2009

waspada itu ... HARUS !


Berhubung wisuda tinggal ± 2 minggu lagi dan gue belom prepare sama sekali, dimana temen-temen gue udah pada ribut banget ngomongin soal kebaya model apalah, beli bahannya dimanalah, penjahit yang bayaran murah tapi kualitasnya bagus dan mendengar celotehan mereka gue cuma bisa diem terus bengong. Bengong karena-kayanya-cuma ibu gue yang gak pernah nanya-nanyain tentang wisuda. Sedangkan ibu temen-temen gue kayanya mereka lebih sigap menyiapkan keperluan untuk wisuda ketimbang anaknya sendiri ! Betapa ironisnya. Kadang gue suka mikir sendiri, ibu gue yang gak peduli sama gue atau guenya yang terlalu cuek sama ibu?

Finally, gue ngajak nyokap buat ke mayestik hari ini (Sabtu, 23 Mei 2009) untuk mencari bahan kebaya serta kebutuhan untuk wisuda dan ibu setuju lantaran jadwal kegiatannya kosong. Jadilah, gue sama ibu ke mayestik naik kendaraan umum. Di perjalanan kami banyak diam. Jujur, gue juga bingung topik apa yang mau diomongin dan nampaknya ibu juga malas memulai pembicaraan lebih dulu. Sangat berbeda ketika pergi sama Uni (panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa Padang), beliau nampak seru sekali ngobrolnya. Setelah berkeliling mencari bahan untuk kebaya kami makan dan memutuskan untuk pulang.

Di perjalanan pulang ketika kendaraan umum yang gue dan ibu tumpangi melewati citos, gue meminta ibu untuk turun di situ dengan alasan mencari sendal/sepatu untuk wisuda nanti, ibupun setuju. Mencoba beberapa pasang sendal/sepatu tapi belum ada yang cocok. Sekalinya ada, itupun kepentok masalah harga yang terlampau mahal untuk sendal/sepatu yang hanya sekali pakai! Ibu yang sama sekali tidak ada niat membeli apa-apa malah membeli sepatu berhak dengan alasan sedang diskon. ckckck

Keluar dari citos ibu menyetop sebuah kendaraan umum jurusan Pondok Labu-Ciputat yang sedang melintas. Kebetulan kendaraan umum itu sepi, hanya ada tiga orang bapak-bapak di dalamnya. Ibu duduk di depan dan gue di belakang bersama bapak-bapak tersebut. Dengan posisi gue diapit di tengah dan satu orang di depan gue. Awalnya, gue gak ngerasa curiga atau apapun. Tapi kecurigaan muncul setelah salah seorang bapak membagikan selembaran yang berisi tentang pijat refleksi bla bla bla ... Lalu, dengan seenaknya ia menarik tangan gue secara paksa dan dipijit-pijit. Gue bersikap defensif dan langsung memegangi kantong celana jeans yang berisi handphone gue satu-satunya! (soalnya gue tau nih orang pasti copet!) Tapi dia tidak memperdulikan walaupun gue udah nolak buat dipijit! Sekilas gue ngeliat 'bapak pemijit' itu melakukan kontak mata-yang mengisyaratkan buat ngambil handphone yang ada di celana gue-dengan bapak-bapak yang ada disebelah kiri gue. Menyadari hal itu gue semakin erat megangin kantong celana. Merasa gagal buat ngambil hape gue, si bapak pemijit itu turun disusul dengan bapak yang ada di sebelah kiri gue dan agak jauh sedikit bapak yang ada di sebelah kanan gue turun juga.

Alhamdulillah banget deh hape kesayangan gue ini masih bisa selamet dari tangan-tangan usil. Soalnya, gue masih trauma banget yang namanya kehilangan hape. Dan untuk sekedar info, gue baru satu kali kehilangan hape dan jangan untuk yang kedua kalinya! Trauma gue ini dibilang lebai sama temen gue. Karena menurut dia kehilangan hape (terutama ESIA HUAWEI yang kalo hilang bisa dibeli lagi dengan tabungan uang jajan sendiri) adalah hal yang sangat biasaaaa ... tapi inikan gue! masak harus disama-samain kayak dia! yaaaa walaupun yang hilang cuma ESIA, tetep ajaakaaan belinya pake uang ...

Dengan kejadian ini gue semakin tersadar untuk selalu waspada setiap saat. Karena makin kesini tindak kriminal semakin banyak.

"Karena kejahatan bukan hanya dari niat si pelaku tapi juga karna ada kesempatan. Jadi, WASPADALAH! WASPADALAH!" Bang Napi.




written by: virna aryanita

life is a journey

Setelah berkutat seharian di depan laptop, ahirnya jadi juga blog ini. Thanks God!
Udah lama banget gue pengen punya blog. Namun, berbekal pengetahuan teknologi yang sangat minim-pada saat itu-, maka itu baru sekarang deh kesampean punya blog. hehehe noooraaak !!

Mulai hari ini, gue akan -jika waktu dan tempat tersedia, tapi akan selalu diusahakan- menceritakan semua yang gue alamin. Mulai dari kejadian yang nyenengin, berkesan, bahkan yang sedih sekalipun! Walaupun cerita gue gak akan semenarik dan seheboh artis-artis, publik figur, cerita di film, bahkan di negeri dongeng !

Menurut gue hidup adalah sebuah perjalanan. Dan setiap manusia (baca: makhluk hidup) pasti memiliki 'rute' masing-masing dalam hidupnya. Dengan adanya blog ini gue akan menyuguhkan sebuah cerita, peristiwa, ataupun karya tulis biasa yang nantinya-mungkin- berguna buat orang lain. hehe :)

So, happy reading guys!

written by : virna aryanita