Rabu, 17 April 2013

Midnight Rants

So i was about to sleep. But because tomorrow is kind of a big day (i cant tell you what) for me, so i was preparing the stuff i want to wear the next day. Like shoes, dress, pants, the underwear, bag , etc.



And when i was looking for my bag, it wasnt at my usual place. Its gone missing! Actually its not missing. It just my maid had cleaning out my room. Which is good. BUT ITS NOT.



Let me tell you, I HATE IT when someone cleaning out my room. I hate it i hate it i hate it. WHY? Because i have to locate the things i wanna use!!!! WHY i have to locate the things i wanna use? BECAUSE THIS STUPID PERSON WHO CLEANING OUT MY ROOM MOVED IT TO ANOTHER ROOM THAT WASNT EVEN MY ROOM. And i wasted my energy searching it in my room (which is makes my room become a mess. Even messier than ever!!!) when the things NOT EVEN THERE!!! OMFG I FEEL LIKE WANT TO MURDER A BIG FAT GREASY BURGER.



I know i’m a messy person. But i can cleaning out my room WHEN I FEEL LIKE IT. Gahhhhhh i already told her to NOT cleaning out my room. Let it be. I will do it by myself! But she can not. She just keep clean it and keep moving things like a neat freak or it is just her natural insting.



I am so exhausted. After looking for my stupid bag ( which were in the attic FYI ) in my room, sister’s room, my mom’s room.



Sabtu, 23 Januari 2010

Sundance Review: Kristen Stewart’s ‘Welcome To The Rileys’ » MTV Movies Blog

Sundance Review: Kristen Stewart's 'Welcome To The Rileys'




                                                                                                                     Kristen Stewart in 'Welcome to the Rileys'

Kristen Stewart is utterly fearless in "Welcome to the Rileys." That's the takeaway from the film's world premiere at the Sundance Film Festival on Saturday afternoon. You can quibble all you want with her portrayal of a 16-year-old runaway turned stripper and prostitute. But you cannot walk away from a viewing and say the actress doesn't fearlessly expose herself physically and emotionally, and doesn't do so with astonishing maturity and believability.


Working the lap dance rooms and seedy motels of New Orleans, Stewart's character (real name Allison, working girl name Mallory and many others) is a damaged runaway with a filthy mouth and an even filthier idea of how to make money. There is little sexy about this teen, as she's prayed on by faceless men; the camera catches every pimple, every dark circle under her eye, every strand of stringy hair that has seen far too much strip club cigarette smoke and not enough shampoo (and no, she does not once get naked). Her life is going nowhere until a plumbing supply salesman named Doug Reily (James Gandolfini) shows up and takes Allison under his wing.


Doug, too, is a runaway, fleeing a home life that has collapsed after his 15-year-old daughter's death, a trauma that has left his wife Lois (Melissa Leo) an anxiety-ridden shut-in. He cleans Allison up, refuses her sexual advances, and what develops between the two is a dysfunctional but sweet father/daughter relationship.


What to make of Gandolfini? On the one hand, his Doug presents an enrapturing mix of grizzly bear and puppy dog, a shell of a man struggling with unspeakable loss and fighting to find a reason to rise each morning. On that other hand, he tries on—and just as easily drops—a terrible southern accent, depending on the scene. The result is a frustrating hodgepodge of a performance that had so much potential to be great.


Melissa Leo, meanwhile, is nothing short of spectacular. With one expression—a shifting of the eyes, a downturn of the lips—the actress can communicate exactly what Lois is feeling, and what's more, she can make the audience empathize with her. Leo's lines are alternately funny and heartbreaking, and you root for her as such overcomes incapacitating anxiety to join Doug in New Orleans and find in Allison the daughter they once lost. It becomes clear they're all damaged, and they all need each other.


The film, no doubt, has its share of flaws, from intermittent pacing issues to frequent disruptive arguments that seem to arise from storytelling requirements rather than the relationships and developments between characters. But the script thankfully avoids the clichés and storybook ending to which lesser films might have given in.


In 'Rileys,' Twilighters will find nothing so much to be shocked by, rather than the fulfillment of a promise Stewart has been hinting at since 2002's "Panic Room": the woman is a fine, fine actress.

source

Rabu, 22 Juli 2009

Don't Judge a Book by Its Cover.

Kali ini gue akan menceritakan tentang kecintaan gue terhadap TWILIGHT.




Awal mulanya sekitar 4 tahun yang lalu gue lagi buka websitenya Sitta Karina dan dibagian Book Of The Monthnya, dia nge-review novel Twilight (masih versi English waktu itu) ini. Nah, berhubung dulu bahasa inggris gue cuma ngerti yes or no doang, alhasil gue gak beli (padahal dulu harganya termasuk murah kalo dibanding yang sekarang! hiks, nyesel gue belinya gak dari dulu T.T).

Temen gue-salah satu anggota milis Sitta Karina-, nyaranin gue buat beli tuh novel soalnya bagusss dan romantis banget. Tapi gue males. Pertama, pake bahasa inggris. Kedua, ceritanya tentang vampire (dan dulu bayangan gue tentang vampire tuh serem, bertaring, dan bertampang tua. Yaaah, gak banget deh pokoknya).
Setahun yang lalu pas gue lagi ke Gramedia nyari buku bacaan buat liburan sekolah, gue liat lagi nih novel tapi versi Indonesianya. Gue baca sinopsis dibelakang bukunya dan ... yaah lumayanlah daripada liburan bengong-bengong aja.

Sesampainya di rumah gue langsung naro tuh novel di lemari khusus buat novel-novel gue. Masih dalam keadaan terbungkus rapih di plastiknya. Berhari-hari tuh novel ada di lemari, gak gue tengok gak gue sentuh dan akhirnya lupa gue pernah beli itu buku. Sampai akhirnya sebulan kemudian, gue lagi beres-beres lemari novel gue itu dan kaget kenapa ada kantung Gramedia isinya novel Twilight yang masih terbungkus rapih oleh plastik?

Lalu gue teringat sama temen gue yang bilang buku ini bagus banget dan romantis. Ah masa sih? gue masih gak percaya. Penasaran, gue langsung baca dan jujur, bagian awalnya gue agak males-malesan bacanya. Akhirnya bab 1 terlewat baca bab 2 dan lama-kelamaan ceritanya semakin menarik. Semakin menarik karena semua perkiraan gue SALAH TOTAL! Vampir yang diceritain di sini gak bertaring, gak serem, bahkan GAK BERTAMPANG TUA! Kalo secara umur ya tua. hehehe. Dan sekarang gue malah jatuh cinta sama tuh vampir yang bernama EDWARD CULLEN. hahaha. Siapa juga yang gak jatuh cinta? Ganteng, baik, bisa main alat musik (fyi, gue emang suka cowok yang bisa main musik. hehehe) dan masih banyak lagi.

Sampai saat ini, gue malah jadi tergila-gila banget sama Twilight. Semua yang berhubungan sama Twilight gue suka. Apalagi setelah ada filmnya. Hahahaha makiin cintaaaaa deh. Didukung dengan pemainnya yang *cough* cakep-cakep. :) Terutama pemeran utamanya.

Mau cerita sedikit ya (banyak juga gak apa. Toh, ini blog gue sendiri. hehe) tentang pemainnya. Seperti yang kita ketahui kalau pemeran utama film Twilight adalah Kristen Stewart dan Robert Pattinson. Reaksi pertama gue waktu tau kalo Robert Pattinson-Rob-yang akan memerankan Edward di film ini adalah bingung. Okay, gue udah tau dia sebelumnya di film Harry Potter and The Goblet of Fire dan gue emang suka sama dia disitu sebagai Cedric Diggory. Tapi kalo sebagai Edward? hmmm gue rasa dia masih kurang ganteng buat meranin Edward.

Waktu lagi googling tentang Twilight gue nemu Photoshoot Rob sama Kstew(Kristen Stewart) untuk majalah Vanity Fair. OH MY GOD! Itu reaksi pertama gue pas liat foto-fotonya. Gak tau kenapa ya, kok di situ Rob jadi ganteng? hahaha. Nah, dari situlah gue jadi suka sama dia. Believe it or not, sekarang di laptop dan di hape gue bahkan di facebook gue, PENUH sama yang namanya Rob&Kstew. Sekedar info aja, kalo dari awal film Twilight, gue emang udah jatuh cinta banget sama Kstew. Kalo yang gak kenal sama gue, pasti ngiranya gue lesbian. hahaha abisnya di laptop gue banyak banget foto Kstew! Namanya juga ngefans. hehehe

Eh iya, gue suka sama Rob bukan karena gantengnya aja looooh. Tapi aktingnya di film selain Twilight, kayak Little Ashes dan The Haunted Airman-juga masih banyak lagi- patut diberi tepuk tangan. hehehe :)





Bener banget tuh kata pepatah , "Don't judge a book by its cover"
Dan pepatah itu ngena banget di gue. :)




written by: virna aryanita

Senin, 22 Juni 2009

nonton 17 AGAIN


happy mondaay with shofie and virna
ditulis oleh Nadya Trinova

oke cerita dari kemaren ya. gue kan pengen banget nonton 17again, terus gue post status di facebook gitu, ngajak-ngajak. ehh tau nya si ka shofie mau, sama virna juga, jadinya kita nonton di fx. nah di fx itu nunggu si ka virna lama banget haha, terus kita masuk teater nya duluan, nitip tiket sama mbak mbak nya. terus nonton 17 again, ketawa - ketawa and squealing at the freaking hot zac efrooooon. yaampun keingat sama masa- masa HSM gua hahaha. abis film nya selesai makan-makan di esteler, tapi gua gaikut makan hehe.
Karena gatau mau ngapain, kita keliling fx ajadeh, but we are book lovers, jadi males karena di FX gaada toko buku -,- terus pada ngajak pindah mall. gue nanya bokap deh eh BOLEH haha. terus kita jalan ke PS, ke kinokuniya, numpang baca buku yang udah dibuka =P , abisitu ke foodcourt, duduk bentar , gue beli mcflurry abis itu sholat. terus pada bingung gitu abis itu mau kemana, akhirnya gue ajak nyebrang ke sency haha. kita foto-foto sama spongebob, and THEBOX! ngucapin selamat ultah ke EDWARD CULLEN haha. tontonkitaditipiyaaa. gua yang ngajak tuh ke thebox , sempet gajadi soalnya ga tau mau ngomong apa, tapi yaa biarin. kita kayak gini ngomongnya (kalo gasalah) :

Virna : eh eh tanggal 20 kemaren ada apa sih?
Nadya : iya apaan sih, gua juga gatau
Shofi : oh ya,
bareng : 1..2..3... HAPPY BIRTHDAY EDWARD CULLEN!! WE LOVE YOU!!

waahh so fuunnn, terus ke TGA, liat buku bentar sama shalat terus pada pulang deh, tapi gua belom soalnya keluarga pada mau ke sency juga, yaudah gue terusin jalan-jalaan :)
hari ini seru deh pokoknya, tapi cuma bertiga doang, ntar kita nonton TRANSFORMERS yuk, tapi harus rame yaaaaa :)



Senin, 22 Juni 2009

Waaahhh senangnya bisa jalan dengan teman baru :)
Harus sering diulang nih. Dan gue harap gue gak ngaret lagi :p . Sebenernya gak ada niat buat ngaret juga sih tadi.. yaaah keadaan aja yang bikin gue jadi ngaret (haha ngeles).


Buat Kak Shofi dan Nadya, jangan kapok yaaaa jalan sama aku.


written by : virna aryanita

Jumat, 19 Juni 2009

bicaralah dengan hati

Kamis, 18 Juni 2009

Hari ini gue ke sekolah setelah sekian lamanya liburan (± 1bulan) untuk mengurus formulir SNMPTN dan mengambil SKHUN. Alhamdulillah gue lulus UN (Ujian Nasional) dengan nilai yang (alhamdulillah juga) memuaskan! yippppiiii. Dan untuk pertama kalinya gue dapet nilai praktek 10 untuk pelajaran seni musik! Yaaaah, kedengerannya biasa aja kali ya. Tapi, menurut gue pribadi ini adalah hal yang sangat memuaskan :) .

Mengikuti agenda acara hari ini, sepulang dari sekolah, gue dan teman-teman berniat untuk pergi ke citos karna mau nonton film 17 AGAIN. Namun, berhubung keadaan 'dompet' kita berbeda satu sama lain, tujuan diubah jadi nonton di Blok M Square aja. Gue sempet sedikit kecewa. Sesampainya di sana, film yang mau kita tonton tidak ada. Saling debat pendapat, dan acara nonton kita batal.

Hari semakin sore dan perut semakin tidak bisa diajak berdamai. Dan gue beserta beberapa (karna ada sebagian yang lagi puasa) temen gue memutuskan buat makan di foodcourt mall tersebut. Selagi menunggu makanan yang kami pesan, salah satu teman gue, sebut saja namanya Fafa, memberi isyarat untuk memperhatikan sekelompok orang yang duduk tepat di belakangnya. Awalnya gue gak ngerti apa maksudnya Fafa. Namun, setelah gue perhatiin ternyata sekelompok orang yang duduk tepat di belakangnya itu adalah tuna rungu dan (mungkin) tuna wicara!! Yang bikin gue kaget, mereka nampak biasa layaknya orang normal. Dan mereka nampak tidak terganggu sedikitpun sewaktu gue mandangin mereka dengan tatapan kaget, bingung, tapi kagum. Kagum karena bagaimana mungkin orang bisa bercerita dengan serunya hanya menggunakan tangan! Pemandangan seperti itu membuat gue jadi jauh lebih bersyukur. Walaupun keluarga gue bukan berasal dari golongan hi-class (seperti yang selama ini gue mimpikan!), muka pas-pasan(sekedar info, paras mereka bahkan ada yang cantik dan juga ganteng!), tapi gue punya apa yang mereka gak punya, yaitu suara. Dan jelas gue sangat bersyukur akan itu. Karena gue tau banget gimana rasanya mau ngomong, tapi tidak ada suara yang keluar (gue sering ngerasain ini kalo lagi radang tenggorokan)!! Hal itu sangat menyebalkan.

Semoga Tuhan selalu memberkati mereka yang kekurangan dan memberi kebahagiaan di sela-sela penderitaannya.





Ketika kata tak sanggup terucap, berbicaralah dengan hati.









written with love,

virna aryanita

Sabtu, 30 Mei 2009

go to situ gintung

Minggu, 17 Mei 2009. Gue bersama teman-teman Twilighters Indonesia mengunjungi Rumah Singgah korban bencana alam Situ Gintung dalam rangka merayakan salah satu idola kami yaitu Nikki Reed (salah satu pemain Twilight yang berperan menjadi Rosalie).

Sampe di sana gue beserta teman-teman bermain dengan anak-anak korban Situ Gintung yang dipandu oleh relawan disana. Seru banget deh. Kita nyanyi-nyanyi (lagu anak-anak pastinya) sambil goyang-goyang, makan kue bareng, lomba gambar -yang mana itu hanya sebuah formalitas agar semua anak mendapat hadiah yang tidak diberikan secara langsung. Tapi ada juga yang tidak ikut menggambar mendapat hadiah- , dan ditutup dengan memberikan sumbangan berupa; buku bacaan dan mainan edukatif.

Keliatannya sih biasa aja kali yaaa. Tapi buat gue nggak. Soalnya ini pertama kalinya gue ikut turun langsung dalam kegiatan seperti ini. Jadi rasanya beda aja, dan menjadi kecanduan tersendiri untuk melakukannya lagi. Entah kenapa ya ngeliat mereka tersenyum, tertawa lepas tanpa beban membuat gue jadi ikut bahagia dan terharu. Terharu karena begitu mudahnya mereka tertawa padahal dibalik semua itu mereka memikul beban yang berat. Kehilangan keluarga, tempat tinggal, tempat bermain. Gak kebayang deh kalo itu gue. Dan gue gak pernah mau bayangin. Pasti berat soalnya ..

Buat teman-teman seperjuangan di Twilighters Indonesia, semangat ya! Dan terus bikin acara-acara. Terutama yang charity kayak gini. Supaya kita gak dipandang sebelah mata. :D


oiya, ini juga ada video waktu gue dan temen-temen gue lagi disana. :D





written by : virna aryanita

Jumat, 29 Mei 2009

Vampire Games: vanityfair.com


Vampire Games: vanityfair.com

Shared via AddThis


i love this vanity fair photoshoot. Unfortunately, i don't have this edition of that magazine.